Breaking News
Loading...
Minggu, 08 April 2012

Ide Jitu Bisnis Durian Laris Manis di Kala Hujan

01.41
Ide Jitu Bisnis Durian Laris Manis di Kala Hujan
Ide Jitu Bisnis Durian Laris Manis di Kala Hujan karena durian masih jadi buah primadona. Bagi pengendara motor maupun mobil yang melintas di sepanjang Jalan Kalibata Jakarta Selatan, kebanyakan berhenti sejenak untuk menikmati buah berduri tajam tersebut.


Salah satu penjual durian Hasan (45), pria asal bekasi telah menekuni usaha menjual duriannya sudah enam tahun di sepanjang Jalan Kalibata. Durian Palembang dengan kualitas bagus ia banderol dengan harga Rp30 ribu-Rp45 ribu.

"Saya menjual durian asal Palembang dari harga Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp40 ribu," ujarnya kepada okezone.

Pahit manis usahanya selama berjualan telah dia rasakan, Hasan pernah meraup untung Rp1 juta dalam waktu sehari ketika penjualan duriannya laku keras. Namun jika peminatnya kurang, dia hanya memperoleh untung sekira Rp500 ribu.

Pada Sabtu dan Minggu, umumnya pembeli durian ramai hingga menjelang malam hari. Pada saat musim hujan seperti saat ini, durian sangat laris dijual. "Musim hujan justru banyak yang beli mas, kalau musim panas justru sepi," tuturnya.

Soal beban penjualan, lapak yang dia gunakan saat ini untung bebas dari pajak. Namun, dia mengaku harus membayar listrik kepada pemilik rumah warga sekitar yang disewa Rp20 ribu per harinya untuk membayar sewa listrik yang menerangi lapaknya.

Mengenai durian montong asal Thailand, menurutnya saat ini belum memasuki musimnya. Sehingga, umumnya penjual durian tidak menjual durian montong.

Daya tahan durian yang dia jual bisa bertahan selama tiga hari dari pemasoknya dari Palembang yang ia sebut tuan Abdullah. Umumnya penjual durian sepanjang Jalan kalibata memasok duriannya dari tuan Abdullah di Palembang.

Hasan dalam sebulan sekali memasok durian dari palembang sebanyak 3.000 buah. Ayah dari tiga orang anak ini mengaku bahwa duriannya ramai di beli orang menjelang malam. (ade)

Sumber : okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Toggle Footer